Laman

Rabu, 10 Maret 2010

Bendahara Mountain ( Gayo Lues )

     Gunung Bandahara adalah sebuah gunung yang terdapat di Kabupaten Gayo Lues, Provinsi Aceh. Jarak dari kota Blang Kejeran ibukota Kabupaten Gayo Lues sekitar 50 km ke arah tenggara - timur, sedangkan jarak dari kota Kutacane ibukota Kabupaten Aceh Tenggara sekitar 35 km arah utara - barat laut. Nepenthaceae adalah tanaman yang hanya ada di Gunung Bandahara. Pemandangan di gunung ini sangat indah dengan udara yang sangat sejuk.

Host Site ( Aceh Selatan )



Dalam legenda Putri Naga karangan Darul Cutni CH diceritakan, zaman dahulu hidup sepasang naga jantan dan naga betina di Teluk (sekarang Tapaktuan). Naga itu berasal dari Cina. Mereka diusir oleh rajanya di Cina karena tidak mempunyai anak, larilah dia ke Teluk.

Kedua naga itu selalu berdoa agar dikaruniai keturunan. Suatu ketika mereka menemukan bayi yang hanyut di laut. Bayi perempuan itu diambil dan dipelihara serta diberi nama Putri Bungsu. Ia tumbuh menjadi putri yang cantik. 

Pada suatu ketika muncul kedua orang tua Putri Bungsu dari Kerajaan Asralanoka, sebuah kerajaan di pesisir India Selatan, untuk mencari sang bayinya yang hanyut 17 tahun yang lalu. Saat meminta kembali putrinya, terjadi pertengkaran dengan sang naga. 

Ketika terjadi pertengkaran itulah muncul seorang manusia yang bernama Tuan Tapa dari tempat persemediannya di daerah Goa Kalam. Tuan Tapa meminta kesediaan sang naga untuk mengembalikan Putri Bungsu kepada orang tuanya. Tapi naga menolak dan mereka malah menantang Tuan Tapa untuk berduel. 

Terjadilah pertarungan sengit antara naga dan Tuan Tapa, yang akhirnya pertarungan itu dimenangkan oleh Tuan Tapa. Putri Bungsu berhasil diselamatkan dan diserahkan kepada orang tuanya. 

Naga jantan mati terbunuh oleh libasan tongkat Tuan Tapa, sedangkan naga betina sempat melarikan diri ke Cina sambil memporakporandakan apa saja yang dilaluinya. Naga betina membelah dua sebuah pulau di daerah Bakongan (sekarang dikenal dengan Pulau Dua), memporakporandakan sebuah pulau besar lainnya sehingga menjadi 99 buah pulau kecil, sekarang dikenal dengan Pulau Banyak di Aceh Singkil.

Bekas naga jantan yang mati dilibas oleh Tuan Tapa diyakini sampai kini masih dapat disaksikan, hati dan tubuh naga yang hancur berkeping menjadi batu, yang dikenal dengan Batu Itam. Sedangkan, darahnya membeku menjadi batu, dikenal dengan Batu Merah. Sedangkan telapak kaki, tongkat, peci dan makam Tuan Tapa terdapat di sekitar Kota Tapaktuan, ibu kota Aceh Selatan.







Waterfall ( Subulussalam )

Salah satu objek dan daya tarik wisata di Subulussalam air terjun di daerah Satuan Kawasan Pemukiman (SKP-C) yang tidak tertutup kemungkinan dapat menarik minat wisatawan domestik serta nusantara bila ditata dan ditangani secara profesional ke daerah itu.
Obyek wisata yang dikelilingi perkebunan kelapa sawit dan salak pondoh milik transmigrasi setempat itu terlihat indah meski belum tertata rapi.
Obyek wisata yang berada sekitar delapan km dari pusat Kota itu ramai dikunjungi masyarakat setiap hari libur.
Subulussalam berada diperbatasan Provinsi Aceh dengan Provinsi Sumatera Utara (Sumut). Kota ini baru definitif dan terpisah dari Kabupaten induk Aceh Singkil. Komoditi dominan daerah kelapa sawit, di samping pertanian.



                                 

Banyak Island ( Aceh singkil )

                                      
Pulau Banyak adalah sebuah kecamatan di Kabupaten Aceh Singkil, Provinsi Aceh. Ibukota kecamatan terdapat di pulau Balai. Kecamatan ini merupakan sebuah kepulauan dengan jumlah pulau-pulaunya mencapai 99 pulau.
Pulau yang terbesar adalah Pulau Tuangku dan kedua terbesar adalah Pulau Bangkaru. Selain itu terdapat pula pulau-pulau lain yang kecil-kecil seperti:
- Pulau Balai
- Pulau Palambak Besar
- Pulau Palambak Kecil                                                    
- Pulau Tapus-Tapus
   dan lain-lain.                               
Di pulau ini banyak sekali penyu. Keindahan alam bawah laut nya juga sangat memukau.

Rabu, 03 Maret 2010

Horse Racing ( Aceh Tengah )


Aceh Tengah memiliki sebuah objek wisata pacuan kuda tradisional.Ada keunikan tersendiri dari even budaya pacuan kuda ini. Para joki nya tidak memakai pelana dan joki nya adalah seorang anak-anak. Kuda dan joki cilik adalah dua sosok yang tak bisa dipisahkan. Para joki yang rata-rata berusia belasan tahun, seakan begitu menyatu dengan kuda-kuda kesayangan yang dikendalikan di arena. Berlomba tanpa pelana tidaklah mudah. Tak jarang, joki terjatuh hingga menderita luka-luka. Namun, musibah ini tak menyurutkan tekad mereka untuk terus menjadi joki untuk melestarikan budaya pacuan kuda.
  

Busung Beach ( Simeulue )



Pantai Busung terletak di daerah labuan bajau, tidak seberapa jauh juga dari sinabang, pantai busung terkesan dengan ombaknya yang sangat besar jadi sangat cocok bagi yang hobi berselancar, banyak turis disana baik dari dalam negeri maupun dari luar, selain ombak yang besar pantai busung juga memiliki pemandangan bawah laut yang sangat menawan, dihuni oleh berbagai macam hewan laut termasuk ambelik.

Geurute Top ( Aceh Jaya )

        Apabila anda melakukan perjalanan jalur Barat - Selatan (dari Banda Aceh menuju Meulaboh dan Tapak Tuan) Anda akan melalui sebuah gunung yang berpanorama indah apalagi setelah sampai di puncaknya, gunung tersebut bernama Geurute.
Di puncak Geurute anda dapat menikmati segelas kopi ataupun kelapa muda sambil beristirahat sebelum melanjutkan perjalanan. Pemandangan pantai dari puncak Geurute sangat indah, anda takkan menyesal singgah untuk makan kelapa muda di puncak Geurute.
Gunung Geurute merupakan perbatasan antara Kabupaten Aceh Besar dan Kabupaten Aceh Jaya terletak di Km 74 dari Banda Aceh.Bagi anda yang suka sekali menikmati suasana alam lepas, disinilah tempatnya.

Blang Kolam Waterfall ( Aceh Utara )


Dulu sebelum konflik melanda Aceh, tempat ini adalah tempat yang menarik, tiap akhir pekan banyak dikunjungi oleh remaja dan keluarga untuk berekreasi. Namun ketika konflik berkecamuk di Serambi Mekkah tempat ini menjadi hutan belantara, tangga yang dulunya dibangun sebagai sarana untuk mencapai puncak bukit dikelilingi semak dan rusak dimakan waktu. Tidak ada seorangpun yang berani memarkir kendaraannya.
Sekarang keadaan sudah damai, dan Air Terjun Blang Kolam pun kembali menunjukan kegairahannya, bagaimanapun air terjun blang kolam pernah menjadi tempat favorit. Pemerintah Aceh Utara pun kelihatan cukup serius untuk kembali membenahi lokasi wisata yang terletak di Kecamatan Dewantara tersebut.
Air terjun Blang Kolam memiliki tinggi 75 m, terletak di hutan yang teduh, jalan menuju lokasi Blang Kolam juga cukup baik. Tersedia beberapa sarana pendukung seperti Mushalla, jaringan listrik dan air juga tersedia, pokoknya anda bisa menikmati liburan yang menyenangkan.

About Me



        I’m Fadil. I was the fourth child of four children. Now I'm in college at one private university in the city of Banda Aceh. I chose the English language. Why I could choose, I also do not know.

        Once, when graduated from senior high school, I was confused what I choose college majors later. I told my mom chose the English language. First of all I'm still stuck with the English language. Day after day I live with all the smells that lesson. Arrrgghh! I feel tired and bored. I felt was in a dark world, walk alone without a definite direction. But, one day…My soul with great turmoil. I found the meeting point at the bottom of my soul. I began to feel so much wasted time with no maximum results. From then on, I started learning to accept my destiny. I have to deal with it. And the result, now I'm so in love with the English language. Everyone I spoke I felt different. I feel strong and tough.
         Now I understand what it means a perseverance and a love of something. Make people feel has not found his true identity, I hope you can think again. Therefore, the identity will not we get if we do not want to get it. I have a goal that is not weird, just normal...I'd love to continue my master out country. Hopefully it can be real in may life. Amin...

         Well...This was the most interesting. I really like the streets to enjoy the natural atmosphere. In Aceh, many natural attractions that are beautiful to its authenticity. Beaches, waterfalls, hills, and many more that I could not mention one by one. But, still many people who do not know of the existence of nature tourism in Aceh. I'm trying to introduce all the tourism in Aceh. I hope, all my efforts have the support of all friends. Let us keep together beauty sights in Aceh. To stay there for our children and grandchildren in the future.





        

Flowers Jeumpa


      Michelia adalah genus tanaman berbunga dari suku Magnoliaceae. Genus ini memiliki sekitar 50 spesies pohon cemara, semak, yang tumbuh intropical dan subtropis di Asia Selatan dan Asia Tenggara dan Cina Selatan. Planat ini juga disebut Bunga Cempaka. Bunga Michelia champaca.Magnoliaceae suku masih termasuk tumbuhan purba, merupakan fosil hidup asal dapat ditelusuri hingga 95 juta tahun yang lalu. Karakteristik dari tanaman ini adalah daun yang tidak menarik terdiri dari Petal dan sepal, melainkan terdiri dari tepal. Michelia daun dan bunga adalah seperti daun dan bunga Magnolia. Meskipun bunga Michelia lebih tersebar di sepanjang batang tumbuhan, sedangkan bunga Magnolia hanya tumbuh di ujung batang. 
         Beberapa jenis kayu penting produser. Sementara beberapa spesies seperti Michelia champaca (di Nanggroe Aceh Darussalam dikenal sebagai theflower Jeumpa) dan Michelia doltsopa ditanam karena bunganya.M. champaca juga dibiakkan untuk minyak yang diambil dari bunga sebagai bahan parfum.Beberapa spesies juga ditanam sebagai tanaman pembatas jalan seperti M. Figo, M. doltsopa dan M. champaca. Tall pohon 15-25 m. Ujung ranting berambut. Daun lanset bentuk oval dengan ujung runcing & base & kulit tipis seperti itu. Bunga & jeruk sangat harum. Bakal lebih dari 20 buah, selai-jejal dan membalas datar berbentuk telur, berbulu, dengan masing-masing akan benih menulis banyak. Buah bulat memanjang, agak melengkung, pada awalnya hijau dan kemudian berubah menjadi abu-abu pucat, tertutup dengan jerawat. biji dicuci masak berwarna merahtua tergantung keluar pd berkas yg memanjang yg tipis benang. Indiaditanam Berasal dari bawah 1200 m. Bagian dan digunakan: bunga, daun, kulit.

Baiturrahman Mosque ( Banda Aceh )

        Masjid Raya Baiturrahman adalah sebuah masjid yang terletak di pusat Banda Aceh. Masjid ini merupakan masjid sebelumnya Kesultanan Aceh. Masjid Raya Baiturrahman adalah salah satu masjid termegah di Asia Tenggara. Masjid ini terletak di pusat kota Banda Aceh, yang berdekatan dengan pasar tradisional Aceh, Provinsi Aceh, Indonesia. Masjid yang menempati kira-kira empat hektar ini arsitektur indah dan unik, memiliki tujuh kubah, empat menara dan satu menara induk. Ruangan berlantai marmer di buatan Italia, luas mencapai 4.760 m 2, dan dapat menampung hingga 9.000 jama'ah. Di halaman depan masjid terdapat sebuah kolam besar, rumput yang tertata rapi dengan tanaman hias dan pohon-pohon palem yang tumbuh di atasnya.
            Masjid Raya Baiturrahman adalah simbol religius, keberanian dan nasionalisme Aceh.Masjid ini dibangun pada masa Sultan Iskandar Muda (1607-1636), dan pusat pendidikan ilmu agama di kepulauan itu. Pada waktu itu banyak murid dari Nusantara, bahkan dari Arab, Turki, India, dan Persia yang datang ke Aceh untuk belajar agama . Masjid ini merupakan saksi sejarah Aceh. Masjid ini merupakan markas pertahanan rakyat Aceh ketika perang dengan Belanda (1873-1904). Dalam peristiwa Perang Aceh pada tahun 1873, masjid ini dibakar habis oleh tentara Belanda. Pada waktu itu, Mayor Jenderal Khohler ditembak mati di dahi oleh tentara di Aceh di halaman Masjid Raya. Untuk memperingati peristiwa ini, dibangun sebuah monumen kecil di depan Masjid Sultan ke kiri, di bawah pohon agak ketapang. Enam tahun kemudian, untuk meredam kemarahan rakyat Aceh, Belanda melalui Gubernur Jenderal Van Lansnerge membangun kembali Masjid ini peletakan batu pertama tahun 1879. Hingga saat ini Masjid Raya telah mengalami lima kali renovasi dan perluasan (1879-1993).
            Peristiwa sejarah yang terakhir adalah terjadinya bencana tsunami 24 Desember 2004. Ketinggian dan menuangkan air hingga 2 meter tsunami yang hampir menggenangi ruangan dalam Masjid Raya, seorang saksi sejarah bagi kebanyakan orang yang selamat ketika ia berlindung di Masjid Raya. Setelah air tsunami surut, di Masjid Sultan menjadi tempat meletakkan ribuan jenazah korban tsunami. Ketika Belanda menyerang kota Banda Aceh pada tahun 1873, masjid ini dibakar, dan Belanda pada tahun 1875 untuk membangun kembali sebuah masjid sebagai penggantinya. Ini masjid berkubah tunggal dan dapat diselesaikan pada tanggal 27 Desember 1883. Masjid ini kemudian diperluas menjadi 3 kubah pada tahun 1935. Terakhir diperluas lagi menjadi 5 kubah (1959-1968). Masjid ini adalah salah satu masjid paling indah di Indonesia, yang memiliki bentuk bagus, ukiran yang menarik, halaman luas dan sangat dingin ketika ruangan itu di mesjid.