Aceh Tengah memiliki sebuah objek wisata pacuan kuda tradisional.Ada keunikan tersendiri dari even budaya pacuan kuda ini. Para joki nya tidak memakai pelana dan joki nya adalah seorang anak-anak. Kuda dan joki cilik adalah dua sosok yang tak bisa dipisahkan. Para joki yang rata-rata berusia belasan tahun, seakan begitu menyatu dengan kuda-kuda kesayangan yang dikendalikan di arena. Berlomba tanpa pelana tidaklah mudah. Tak jarang, joki terjatuh hingga menderita luka-luka. Namun, musibah ini tak menyurutkan tekad mereka untuk terus menjadi joki untuk melestarikan budaya pacuan kuda.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar